Rabu, 23 Oktober 2013

TEORI ORGANISASI UMUM PART II



Pengertian

 Adanya kerja tim dalam ikatan kerja memungkinkan terciptanya dinamika kelompok. Di dalam dinamika kelompok inilah setiap anggota akan mengenali perasaan-perasaan anggota timnya, mengenali permasalahan-permasalahan yang sering timbul dalam timnya, mengatasi permasalahan-permasalahan dalam aktivitas, dan pada gilirannya mampu mendinamiskan timnya sehingga benar-benar itu bukan sekadar utopia belaka atau konsep saja.
Di dalam buku Dinamika kelompok oleh Drs. Slamet Santosa, M.Pd., dikemukakan bahwa dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain. Setiap anggota kelompok mempunyai hubungan psikologis yang berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama-sama.

Ciri-ciri nya adalah:
• Adanya dorongan/motif yang sama pada setiap individu sehingga terjadi interaksi antaranggota dan tertuju dalam tujuan yang sama,
• Adanya reaksi dan kecakapan yang berbeda di antara individu satu dengan yang lain,
• Adanya pembentukan dan penegasan struktur kelompok yang jelas, terdiri dari peranan dan kedudukan yang berkembang dengan sendirinya di dalam rangka mencapai tujuan bersama, dan
• Adanya penegasan dan peneguhan adab-adab tingkah laku antaranggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan kelompok.

Tahapan Pembentukan Kelompok

 Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.

Tahap 1 – Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.

Tahap 2 – Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.

Tahap 3 – Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.

Tahap 4 – Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.

Tahap 5 – Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.

Klasifikasi kelompok dan karakteristik komunikasinya.

Telah banyak klasifikasi kelompok yang dilahirkan oleh para ilmuwan sosiologi, namun dalam kesempatan ini kita sampaikan hanya tiga klasifikasi kelompok.
• Kelompok Primer dan Sekunder.
Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaludin Rakhmat, 1994) mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita.
Jalaludin Rakhmat membedakan kelompok ini berdasarkan karakteristik komunikasinya, sebagai berikut:
1. Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam, artinya menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi, menyingkap unsur-unsur backstage (perilaku yang kita tampakkan dalam suasana privat saja). Meluas, artinya sedikit sekali kendala yang menentukan rentangan dan cara berkomunikasi. Pada kelompok sekunder komunikasi bersifat dangkal dan terbatas.
2. Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan kelompok sekunder nonpersonal.
3. Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi, sedangkan kelompok primer adalah sebaliknya.
4. Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif, sedangkan kelompok sekunder instrumental.
5. Komunikasi kelompok primer cenderung informal, sedangkan kelompok sekunder formal.

• Kelompok Keanggotaan dan Kelompok Rujukan.
Theodore Newcomb (1930) melahirkan istilah kelompok keanggotaan (membership group) dan kelompok rujukan (reference group). Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standard) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap.
Menurut teorinya, kelompok rujukan mempunyai tiga fungsi: fungsi komparatif, fungsi normatif, dan fungsi perspektif. Saya menjadikan Islam sebagai kelompok rujukan saya, untuk mengukur dan menilai keadaan dan status saya sekarang (fungsi komparatif. Islam juga memberikan kepada saya norma-norma dan sejumlah sikap yang harus saya miliki-kerangka rujukan untuk membimbing perilaku saya, sekaligus menunjukkan apa yang harus saya capai (fungsi normatif). Selain itu, Islam juga memberikan kepada saya cara memandang dunia ini-cara mendefinisikan situasi, mengorganisasikan pengalaman, dan memberikan makna pada berbagai objek, peristiwa, dan orang yang saya temui (fungsi perspektif). Namun Islam bukan satu-satunya kelompok rujukan saya. Dalam bidang ilmu, Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) adalah kelompok rujukan saya, di samping menjadi kelompok keanggotaan saya. Apapun kelompok rujukan itu, perilaku saya sangat dipengaruhi, termasuk perilaku saya dalam berkomunikasi.

Kelompok Deskriptif dan Kelompok Preskriptif

John F. Cragan dan David W. Wright (1980) membagi kelompok menjadi dua: deskriptif dan peskriptif. Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah.
Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola komunikasi, kelompok deskriptif dibedakan menjadi tiga:
a. kelompok tugas
b. kelompok pertemuan
c. kelompok penyadar
Kelompok tugas bertujuan memecahkan masalah, misalnya transplantasi jantung, atau merancang kampanye politik.
Kelompok pertemuan adalah kelompok orang yang menjadikan diri mereka sebagai acara pokok. Melalui diskusi, setiap anggota berusaha belajar lebih banyak tentang dirinya. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah contoh kelompok pertemuan.
Kelompok penyadar mempunyai tugas utama menciptakan identitas sosial politik yang baru. Kelompok revolusioner radikal (di AS) pada tahun 1960-an menggunakan proses ini dengan cukup banyak.
Sedangkan, Cragan dan Wright mengkategorikan enam format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium, diskusi panel, forum, kolokium, dan prosedur parlementer.

Kekuatan team work

Team work bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, team work atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi yang paling populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.

Sementara untuk membentuk dan membangun team work yang solid, tentu tidak semudah kita membalikan telapak tangan, team work yang solid akan menciptakan hasil yang maksimal dalam suatu tim tersebut. Ada beberapa poin-poin penting yang harus diketahui atau perlu di mengerti demi kebersamaan dalam sebuah team work yang baik, adapun poin-poin tersebut adalah sebagai berikut :
- Teamwork adalah kerjasama dalam tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
- Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
- Filosofi teamwork: ‘Saya mengerjakan apa yang anda tidak bisa dan anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa’.
- Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparment harus disingkirkan.
- Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
- Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
- Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
- Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.
- Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?
- Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat proses pencapaian target.
- Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemutusan kerjasama.
- Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama.
- Ingatlah selalu bahwa: ‘Teamwork makes the dream work’.

Teamwork yang solid akan mampu memberikan hasil yang maksimal, tentu karena kerja keras tim yang didukung oleh superman-superman sebagai anggota tim sehingga bisa menghasilkan pemikiran-pemikiran yang hebat, ide-ide yang super, bisa memberikan hasil yang maksimal dan luar biasa dalam superteam tersebut. Sekiranya seperti itulah pengertian tentang teamwork yang selama ini sering kita dengarkan dan sering kita bicarakan baik dalam lingkup lingkungan kerja dan dalam lingkup saat kita bermasyarakat.


Sabtu, 05 Oktober 2013

ORGANISASI

PENGERTIAN ORGANISASI

Organisasi adalah kata yang  tidak asing lagi didengar, karena setiap hari kita melakukan kegiatan yang tidak jauh dari peran organisasi, baik organisasi di dalam skala kecil maupun dalam skala luas. Pengertian organisasi itu sendiri adalah suatu tempat dimana berkumpulnya beberapa orang dengan kepentingan yang sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

INTERAKSI  ORGANISASI

Sebagai suatu proses, organisasi juga di dalam dilihat dari proses kerja sama dalam pembagian kerja dan sistem yang berlaku. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui di dalam hubungan dengan proses kerja sama tersebut. Menurut Alvin A. Goldberg dan Carl E. Larson hal-hal tersebut meliputi sebagai berikut :
1. Peranan
Ada dua kecenderungan yang akan terjadi, pertama yaitu para anggota mendukung perilaku peranan yang dianggap dapat membantu memenuhi kebutuhannya, yang kedua yaitu para anggota kelompok didistribusikan untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang dapat mereka tangani secara efisien.
2. Norma-norma Kelompok
Yaitu suatu aturan atau tata tertib yang berlaku di dalam suatu organisasi atau kelompok.
3. Iklim Sosial
Yaitu ciri khas interaksi anggota di dalam kelompoknya. Iklim sosial dapat resmi atau tidak resmi. Dari iklim sosial juga dapat diketahui apakah suatu kelompok kooperatif atau tidak, kompetitif atau tidak dan lain-lain.
4. Penyesuaian
Biasanya oleh kelompok ada kecenderungan untuk selalu menekan para anggotanya agar mau menyesuaikan dirinya dengan norma-norma dan aturan yang berlaku dalam kelompok tersebut.

ORGANISASI SEBAGAI SISTEM

Sistem adalah seperangkat elemen atau unsur yang saling berinteraksi yang memperoleh masukan dari lingkungannya, mengubah masukan tersebut dan menyalurkan atau melepaskan hasilnya ke lingkungan luarnya. Unsur yang saling terkait itu memberikan arti bahwa para anggota saling bergantung satu sama lain, dan berfungsi secara bersama-sama.
Sebagai sistem, organisasi dapat dilihat dalam dua cara, yaitu terbuka (open system) dan tertutup (closed system). Sistem terbuka merupakan sistem organisasi yang mengharuskanya untuk terus berinteraksi dengan lingkungannya agar tetap berdiri tegak. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem organisasi yang tidak menggantungkan diri terhadap lingkungannya. Pada sistem terbuka lingkungannya bersifat dinamis, sering berubah-ubah, sulit diramalkan dan dianggap mempunyai maslah yang rumit sehingga organisasi perlu mengadakan interaksi dengan lingkungannya.
Sebagai sistem, organisasi secara terbentuk oleh beberapa subsistem dalam bentuk bagian-bagian yang harus melakukan tugasnya masing-masing. Subsistem organisasi menampilkan lima fungsi penting, yaitu rentangan batas (boundary spanning), produksi, pemeliharaan, adaptasi dan manajemen.
Ada beberapa hal yang dihadapi organisasi pada akhir abad ke-20 dan memasuki abad ke-21, yaitu :
1. Kompetisi Global
2. Desain Organisasi
3. Memotivasi Sumber Daya Manusia
4. Kecepatan5. Teknologi Komunikasi

Manfaat

Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.
1)      Mempelajari suatu organisasi dengan lebih menggunakan pendekatan-pendekatan yang lebih ilmiah.
2)      Mempelajari sifat dan budaya dari suatu organisasi atau lingkungan tempat kita bernaung atau yang akan kita masuki.
3)      Mengenal sedikit ilmu psikologi.
4)      Melatih kemampuan analisa, kerja sama tim ,ama public speaking.

Pengalaman Pribadi Dalam Organisasi

Saya pernah ikut dalam beberapa organisasi sewaktu SMA dan pada saat ini. Saat SMA saya pernah ikut kedalam Organisasi Siswa atau yg biasa dikenal dengan sebutan OSIS. Dalam OSIS saya belajar meningkatkan kemampuan dalam kerja sama tim, disitu pula saya lebih mengenal tentang perdebatan, usulan, dan hal-hal yang menyangkut kesatuan dari sekelompok orang yang ingin berjalan bersama demi mencapai suatu tujuan bersama pula.


                 http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi