Minggu, 04 Januari 2015

Kerangka Karangan dan Penulisan Karya Ilmiah

Kerangka Karangan

Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.

Manfaat Kerangka Karangan
  1. Untuk menyusun karangan secara teratur.
  2. Mempermudah pembahasan tulisan.
  3. Menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.
  4. Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
  5. Memudahkan penulis mencari materi tambahan.
  6. Menjamin penulis bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
  7. Memudahkan penulis mencapai klimaks yang berbeda-beda.
Dengan adanya kerangka karangan, penulis bisa langsung menyusun tulisannya sesuai butir-butir bahasan yang ada dalam kerangka karangannya.
Kerangka karangan merupakan miniatur dari sebuah karangan. Dalam bentuk ini, karangan tersebut dapat diteliti, dianalisi, dan dipertimbangkan secara menyeluruh.

Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
    1. Pengungkapan maksudnya harus jelas.
    2. Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.
    3. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.
    4. Harus menggunakan pasangan simbol yang konsisten.

Sistem Penomoran pada Kerangka Karangan
Ada dua cara :

1. Sistem Campuran Huruf dan Angka.
    I  .    Angka Romawi Besar untuk BAB
    A.    Huruf Romawi Besar untuk Sub Bab
    1.     Angka Arab besar
    a.     Huruf Romawi Kecil
     i.     Angka Romawi Kecil
   (a)    Huruf Romawi Kecil Berkurung
   (1)    Angka Arab Berkurung

2. Sistem Angka Arab (dengan digit).
    1.
    1.1
    1.1.1
    1.1.1.1
    2.
    2.1
    2.1.1
    dst.

Aturan Penulisan Karya Ilmiah

Dalam penulisan suatu karya ilmiah ada aturang-aturan khusus yang hendaknya diikuti. Karena bobot karya ilmiah itu juga dilihat dari bahasa yang digunakan penulis apakah baik atau kurang jelas bahkan berbelit-belit.


    1.    Bahasa Indonesia yang digunakan hendaknya baku dengan tata bahasa dan ejaan yang
           disempurnakan, sederhana, jelas, satu kesatuan, menggunakan istilah yang mudah dimengerti, dan
           tidak menggunakan singkatan seperti “tdk”, “tsb”, “yg”, “dgn”, “sbb”, ataupun “dll”.
    2.    Naskah ditulis minimal 15 (lima belas) dan maksimal 20 (dua puluh) halaman termasuk abstrak, daftar
           pustaka, dan lampiran.
    3.    Naskah diketik 1,5 (satu-setengah) spasi pada kertas HVS berukuran A4 atau kuarto 80 gram
           dengan Times New Roman style, font 12, jarak pengetikan 3 cm dari samping kiri, 2 cm dari samping
           kanan, 2 cm dari batas atas, dan 2 cm dari batas bawah.
    4.    Judul karya tulis diketik menggunakan huruf besar (kapital) dengan font style bold (cetak tebal)
           dengan posisi di tengah tanpa digarisbawahi.
    5.    Judul Bab diketik menggunakan huruf besar (kapital) dengan font style bold (cetak tebal) dengan
           posisi di tengah tanpa digarisbawahi.
    6.    Judul Subbab ditulis dengan font style bold (cetak tebal), dimulai dari sebelah kiri, huruf pertama
           setiap kata ditulis dengan huruf besar (kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti preposisi (”di”, ”ke”,
           ”dari”, ”yang”, ”antara”, ”pada”, ”untuk”, ”tentang”, ”dengan”); kata sambung (”dan”, ”atau”,”sejak”,
           ”setelah”, ”karena”).
    7.    Judul Anak Subbab ditulis dengan ditulis dengan font style italic (cetak miring) dimulai dari sebelah
           kiri , huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti
           preposisi (”di”, ”ke”, ”dari”, ”yang”, ”antara”, ”pada”, ”untuk”, ”tentang”, ”dengan”); kata sambung
           (”dan”, ”atau”, ”sejak”, ”setelah”, ”karena”).
    8.    Alinea baru diketik menjorok ke dalam (diberi indentation) sebanyak 7-8 karakter sekitar 1,25 cm.
    9.    Abstrak (pada usulan penelitian) ditulis maksium 300 kata, diketik 1 (satu) spasi, diikuti penulisan
           kata kunci.
   10.   Ringkasan karya tulis (pada karya tulis ilmiah) disusun maksimum 1 (satu) halaman, diketik 1 (satu)
           spasi.
   11.   Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota kelompok,
           halaman pengesahan serta kata pengantar apabila ada, diberi nomor halaman menggunakan angka
           romawi kecil dan diketik di sebelah kanan bawah (i, ii, dan seterusnya).
   12.   Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan
           nomor halaman 1 (satu) dan diketik di sebelah kanan atas.
   13.   Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah.
           Judul  tabel ditulis di atas tabel dengan nomor tabel menggunakan angka arab.
   14.   Gambar baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan penomoran gambar sesuai
           dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan nomor
           gambar menggunakan angka arab.
   15.   Hindari penggunaan warna dalam gambar, gunakan teknik greyscale untuk mengemulasi warna dalam
           foto atau diagram, dan gunakan pattern/pola untuk menggantikan warna dalam grafik garis ataupun
           diagram. Penyebutan sumber pustaka dalam naskah serta penulisan daftar pustaka hendaknya
           mengikuti aturan penulisan yang berlaku yaitu mengikuti HARDVARD style.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar